TOP NEWS

Mitra Dakwah

25 Agustus 2010

Chatting! Komunikasi Dunia Maya yang Memudahkan tapi Bisa Menimbulkan Mudharat



Chatting adalah salah satu bentuk komunikasi melalui dunia maya yang saat ini marak dan sangat digemari. Melalui chatting, kita bisa mendapatkan kemudahan-kemudahan. Kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang, teman maupun kerabat yang keberadaannya jauh dari kita. Kita bisa menggali banyak informasi dari orang yang kita ajak chatting. Tidak hanya teman atau kerabat saja yang bisa kita ajak chatting, tetapi orang yang belum kita kenal pun bisa kita ajak chatting dan bisa berkenalan melalui chatting ini.
Chatting pada dasarnya sama dengan ngobrol ataupun bicara biasa. Namun ketika melakukan chatting tetap kita perlu menjaga pola pikir dan pola sikap kita, jangan sampai terjerumus pada hal-hal yang menyebabkan kemudharatan.
Perlu diperhatikan bahwasanya chatting-pun walau memudahkan bisa menyebabkan kemudharatan. Kerusakan dan keburukan bisa terjadi akibat chatting tidak hanya pada wanita tetapi juga pada pria. Beberapa penyebab yang bisa menimbulkannya diantaranya:

1. Seringnya chatting bisa mengakibatkan lupa waktu. Tidak hanya chatting tetapi sesuatu yang lainpun yang bisa membuat kita senang dan betah, bisa mengakibatkan lupa waktu.
2. Tidak tau karakter orang yg diajak chatting (bagi lawan bicara yang belum kita kenal) sehingga memungkinkan kita salah menilai.
3. Chatting dengan lawan jenis yang tidak mengenal adab dalam bergaul.
4. Bisa Menimbulkan unsur tamattu (menikmati) ketika lawan bicaranya beda jenis, sehingga memungkinkan bisa terjerumus dalam perantara-perantara menuju zina atau bahkan bisa terjerumus dalam zina.

Beberapa tips yang bisa saya ungkapkan agar chatting ini tidak menimbulkan kemudharatan, diantaranya:
1. Hendaknya ketika chatting kita selalu merasa diawasi oleh Allah dan Malaikat. Sehingga kita tidak terjerumus untuk melakukan perbuatan dosa.

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 18).

2. Hendaknya pembicaraan dalam chatting tetap dalam kerangka kebaikan.
Dari Abi Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia selalu berkata baik atau hendaklah ia diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Hendaknya tidak mengucapkan kata-kata yang kasar dan kotor
Rasulullah saw bersabda, “Ada hamba yang mengucap satu kalimat tanpa ia pikir baik-buruknya kalimat itu, menyebabkan ia tergelincir ke dalam neraka, yang lebih jauh daripada antara timur dan barat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Hendaknya tidak berlebih-lebihan dalam pembicaraan
Dalam chatting sangat mungkin adanya pembicaraan yang tidak seharusnya di ungkapkan, atau diungkapkan secara berlebihan. Sesuatu yang berlebihan, meski halal, tetap kurang baik.

5. Hendaknya meninggalkan perdebatan yang tidak berguna
Hendaknya pembicaraan dalam chatting bukan obrolan yang tidak berguna, apabila demikian, sebaiknya kita tinggalkan hal itu.
Rasulullah bersabda: "Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

6. Hendaknya memperhatikan batas-batas chatting dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya.
Chatting antara pria dan wanita yang bukan muhrimnya ada batasnya. Ini terkait dengan interaksi antara pria dan wanita yang menyangkut sistem pergaulan dalam Islam (Nizhamul Iztima’i). Islam sangat menjaga agar dalam kehidupan khusus komunitas wanita terpisah dari komunitas pria, melarang Ikhtilat (campur baur), khalwat (berdua-duaan), perintah menundukkan pandangan,dll.
Rasulullah saw bersabda yang artinya : “'Tidaklah laki-laki dan perempuan berkhalwat (berdua-duaan) kecuali yang ketiganya adalah setan”.(HR. Tirmizi).

Ini saja beberapa tips yang bisa saya ungkapkan agar chatting tidak berbuah kemudharatan. Semoga tulisan saya ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

0 komentar: