TOP NEWS

Mitra Dakwah

14 September 2010

Mencintai-Mu dan Kekasih-Mu



Ada tiga perkara, siapa saja yang memilikinya ia telah menemukan manisnya iman. Yaitu orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari yang lainnya; orang yang mencintai seseorang hanya karena Allah; dan orang yang tidak suka kembali kepada kekufuran sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke Neraka. (Muttafaqun 'alaih)


Saat kita menapaki jalan kehidupan, kita senantiasa bertemu dengan peristiwa yang menyenangkan dan menyedihkan. Kita sangat senang saat kita mendapati kebahagiaan ada dalam kehidupan kita. Namun, kerap kita bersedih hati dan meneteskan air mata saat kita menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup.
Sesungguhnya kemudahan maupun kesulitan hidup merupakan cobaan yang Allah berikan kepada hambanya sebagai wujud kecintaan-Nya. Allah akan menguji orang-orang yang beriman dengan berbagai kemudahan dan kesulitan sesuai dengan kadar keimanannya. Apakah dengan berbagai kemudahan itu kita akan tetap beriman dan bertakwa kepada-Nya dan apakah dengan berbagai kesulitan itu kita akan tetap beriman dan bertakwa kepada-Nya.

Sesungguhnya Allah Azza wa jalla jika mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa yang sabar, maka dia berhak mendapatkan (pahala) kesabarannya. Dan barang siapa marah, maka dia pun berhak mendapatkan (dosa) kemarahannya. (HR. Ahmad)
Allah Swt. begitu mencintai hamba-Nya yang mukmin. Kecintaan Allah Swt. kepada kaum mukmin adalah memberikan kenikmatan, pujian, pahala, rahmat, dan ampunan-Nya. Kecintaan Allah Swt yang begitu besar kepada kaum mukmin haruslah kita syukuri. Sebagai wujud syukur kita kepada-Nya adalah kita membalas kecintaan Allah Azza wa Jalla dengan mencintai-Nya. Dan arti cinta seorang hamba kepada Tuhannya adalah menaati dan mengikuti perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Mencintai Allah Swt., merupakan suatu ibadah yang paling agung dari hamba-Nya yang beriman dan hal ini merupakan konsekuensi bagi orang-orang yang beriman. Allah Swt., berfirman : “Dan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah”. (Q.S. al-Baqarah: 165). Kecintaan kita kepada Allah Azza wa Jalla menuntut kita untuk senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Konsekuensi lain dari kecintaan kita kepada Allah adalah kita mencintai Rasul-Nya, Nabi Muhammad Saw. Rasulullah mengajak kita kepada Allah, memperkenalkan-Nya, menyampaikan syari’at-Nya serta menjelaskan kepada manusia Agama-Nya. Rasulullah Saw., pernah bersabda: “…Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya…”( Muttafaqun 'alaih).


Ya Rasulullah……

Aku cinta kepada mu dengan kecintaan yang tulus tanpa kekeruhan

Meskipun kecintaan sebahagian kaum laki-laki bak fatamorgana

Ku anugerahkan kecintaan ku kepada mu dengan terang-terangan

Dan sesungguhnya…

Kecintaan ku kepadamu mempunyai dalil dan kitab yang jelas.



Mencintai Allah dan Rasul-Nya berarti menaati dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya. Maka mari kita sama-sama kenunaikan kecintaan kita ini dengan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Taat kepada Allah berarti menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Taat kepada Rasulullah berarti mengerjakan apa yang Rasulullah perintahkan dan mengikuti Sunahnya.

0 komentar: