TOP NEWS

Mitra Dakwah

14 Juli 2010

Adakah Kau Setia?



“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada Ku” (Q.S. Adz Dzaariyaat : 56).

Manusia terkadang lupa atau sengaja melupakan apa yang menjadi kewajibannya. Suatu kewajiban yang sengaja dilupakan adalah dosa bagi pelanggarnya, maka apabila itu terjadi segeralah untuk bertaubat.

Aneh tapi nyata
Pelanggaran akan suatu kewajiban telah marak terjadi di negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia ini (Indonesia). Suatu hal yang aneh apabila seorang muslim berlomba-lomba meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim.Melanggar suatu kewajiban bukanlah ajaran islam, islam justru menyerukan penunaian suatu kewajiban dan memberikan sanksi tegas bagi pelanggarnya. Akan tetapi pelanggaran suatu kewajiban marak dilakukan oleh kaum muslimin. Ini adalah suatu realita yang seharusnya tidak terjadi pada diri seorang muslim.

Masalah besar melanda kaum muslimin
Banyak sekali masyarakat muslim saat ini yang melanggar kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu menerapkan syariat islam secara kaffah. Kehidupan masyarakat saat ini telah jauh dari apa yang disebut dengan masyarakat islami. Dalam kehidupan sekarang, nilai-nilai islam telah merosot tajam. Nilai-nilai islam seakan-akan dengan sengaja dipinggirkan sedangkan nilai-nilai yang bertentangan dengan islam semakin disebarluaskan. Pemikiran-pemikiran barat yang diusung Ideologi Kapitalisme seperti Nasionalisme, Demokrasi, Liberalisme, HAM, dll., sudah bukan hal yang asing lagi dikalangan kaum muslimin. Sebagian kaum muslimin turut terpedaya dengan ide-ide yang menjanjikan manis padahal pahit tersebut diatas. Sungguh telah nampak dengan jelas kebobrokan-kebobrokan dari pemikiran asing tersebut. Namun, sebagian kaum muslimin tetap mempertahankannya. Apa sebenarnya yang membuat sebagian kaum muslimin masih mempertahankannya?!. Yang membuat sebagian kaum muslimin masih mempertahankan pemikiran-pemikiran tersebut adalah masih belum sepenuhnya memahami hakikat buruk ideologi kapitalisme dan masih merasakannya kenyamanan hidup dibawah naungan sistem kufur tersebut. Sistem dimana Syariat Islam yang diwajibkan penerapannya justru terabaikan.

Ini adalah sebuah masalah besar. Bahaya besar telah melanda kaum muslimin. Semenjak syariat islam tidak lagi diterapkan secara kaffah sejak runtuhnya Kekhilafahan Ustmani di Turki pada 28 Rajab 1342 H atau bertepadan dengan 3 Maret 1924 M, kaum muslimin seluruh dunia tidak lagi memiliki pengayom yang amanah dan yang menerapkan kewajiban menegakkan syariat islam secara kaffah. Maka adalah wajar berbagai problematika telah melanda kaum muslimin karena hukum Allah diabaikan sementara hukum buatan manusia diindahkan.

Ingatkah akan Janji kita kepada Allah dan Rasul-Nya?
Tidak diterapkannya Syariat Islam secara kaffah telah menghentikan sejenak nuansa Islami kehidupan Islam sampai Syariat Islam kembai ditegakkan secara kaffah. Ini adalah suatu bentuk pengingkaran terhadap apa yang kaum muslimin pernah ucapkan. Wahai kaum muslimin, masih ingatkah ketika kita bersyahadat? ketika bersyahadat, kita mengucapkan kalimat suci,” Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh”. Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul / utusan Allah. Syahadat mmiliki kandungan makna ikrar, sumpah, atau janji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT, yang terkandung dalam Al Qur'an maupun Sunnah Rasul.

Taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah kewajiban kita selaku kaum muslimin. Di zaman yang tidak titerapkan Syariat Islam sebagai aturan hidup seperti sekarang ini, ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya seolah-olah tergadaikan. Sebagian kaum muslimin rela diatur dengan hukum yang tidak bersumber dari islam. Dan sebagian kaum muslimin juga ada yang tidak menginginkan Syariat Islam tegak secara kaffah. Padahal Allah telah berfirman: “Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” (Qs. al-Maaidah [5]: 48).

Setia Kepada Allah dan Rasul-Nya
Wahai kaum muslimin, ketidaktaatan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah wujud ketidaksetiaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak mengindahkan perintah dan larangan Allah merupakan perbuatan dosa, ingkar dari janji setia kepada Allah dan Rasul-Nya. Jauhkanlah pikiran kita dari segala tindakan yang akan menghapus kesetiaan kita kepada Allah. Mari kita bangun kesetiaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya dengan beriman dan bertakwa kepada-Nya serta turut serta memperjuangkan tegaknya Syariat Islam secara Kaffah di muka bumi.

Wahai kaum muslimin, tidakkah kita merindukan apa yang disebut dengan masyarakat islami dimana syariat Islam dijunjung tinggi?sungguh walaupun belum pernah merasakan hidup di era tegaknya Daulah Islam, akan tetapi diri ini turut merindukan tegaknya Daulah Islam seperti pada masa pemerintahan Rasulullah Saw. Dimana syariat islam diterapkan secara kaffah dan terbentuk kehidupan masyarakat yang islami. Untuk itu marilah kita sama-sama mendukung dan memperjuangkan kembalinya kehidupan islam ditengah-tengah masyarakat.

0 komentar: